Materi IPS SD kelas 6 semester 1

Jumat, 10 Januari 2014

1 komentar



Standar Kompetensi   : Barang impor dan ekspor yang ada di Indonesia
Kompetensi Dasar       : Mengidentifika jenis barang ekspor dan impor Indonesia

PENGERTIAN EKSPOR - IMPOR


Sejak zaman dahulu, bangsa Indonesia sudah melakukan hubungan dagang dengan bangsa lain. Pedagang-pedagang dari Arab, India, dan Cina telah berdagang dengan bangsa Indonesia sejak abad ke-5. Pedagang-pedagang tersebut membawa beraneka ragam barang dagangan, seperti barang keramik, kain sutera dan bahan makanan. Di Indonesia, mereka membeli rempah-rempah. Pada abad ke-16, pedagang-pedagang dari Eropa mulai datang. Mereka juga tertarik untuk membeli rempah-rempah. Pedagang dengan bangsa lain terus berlanjut hingga sekarang. Sehubungan dengan kegiatan perdagangan ini, kita akan belajar tentang ekspor dan impor.

Materi IPS SD kelas 4 Semester

1 komentar



Standar Kompetensi :
1. Memahami sejarah, kenampakan alam, dan keragaman suku bangsa di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi
Kompetensi dasar :
1.1 Membaca peta lingkungan setempat(kabupaten/kota, provinsi) dengan menggunakan skala sederhana


Unsur-unsur Peta
 

Peta atau map adalah gambar seluruh atau sebagian dari permukaan bumi yang dilukiskan ke suatu bidang datar dengan perbandingan atau skala tertentu.
Buku kumpulan peta sering disebut dengan Atlas. Atlas diambil dari nama Dewa Yunani.
Bola dunia yang merupakan gambaran permukaan bumi disebut globe.

Unsur-unsur peta adalah :
  • judul peta, yang menunjukkan nama peta
  • garis tepi peta, adalah batas pinggir gambar peta , digunakan untuk menuliskan angka-angka derajat astronomis.
  • legenda, adalah keterangan pada peta berupa simbol, warna, ataupun garis tertentu.
  • skala, adalah perbandingan jarak pada peta dengan jarak sebenarnya Ada 2 macam skala, yaitu:
1. Skala angka
Contoh skala peta 1 : 200.000 , artinya 1 cm jarak pada peta sama dengan 200.000 cm jarak sebenarnya. (atau 1 cm pada peta sama dengan 2 km jarak sebenarnya, karena 1 km = 100.000 cm)
2. Skala garis
Skala garis ditunjukkan dengan ruas-ruas garis dengan panjang tertentu.
  • penunjuk arah (mata angin), menunjukkan arah suatu tempat. Arah utara selalu diletakkan pada bagian atas peta.
  • garis astronomis.
Derajat astronomis pada peta adalah :
Garis Lintang yang mendatar yang melintang dari kiri ke kanan.
Garis Bujur yang tegak dan membujur dari atas ke bawah.
Petunjuk garis astronomis:
1.     Garis astronomis berguna dalam ilmu pengetahuan.
2.     Garis lintang untuk perhitungan musim dan iklim.
3.     Garis bujur untuk perhitungan waktu.
4.     Garis Lintang 0° disebut Garis Katulistiwa.
Jika kamu perhatikan, terdapat beberapa warna yang ada di dalam peta. Warna-warna tersebut pun memiliki makna, yaitu:
  • Warna hijau menunjukkan dataran rendah.
  • Warna kuning menunjukkan dataran tinggi.
  • Warna cokelat menunjukkan daerah pegunungan.
  • Warna putih menunjukkan puncak pegunungan yang tertutup salju.
  • Warna biru menunjukkan daerah perairan (laut, sungai, danau).

Unsur-unsur Peta

Peta atau map adalah gambar seluruh atau sebagian dari permukaan bumi yang dilukiskan ke suatu bidang datar dengan perbandingan atau skala tertentu.
Buku kumpulan peta sering disebut dengan Atlas. Atlas diambil dari nama Dewa Yunani.
Bola dunia yang merupakan gambaran permukaan bumi disebut globe.

Unsur-unsur peta adalah :
  • judul peta, yang menunjukkan nama peta
  • garis tepi peta, adalah batas pinggir gambar peta , digunakan untuk menuliskan angka-angka derajat astronomis.
  • legenda, adalah keterangan pada peta berupa simbol, warna, ataupun garis tertentu.
  • skala, adalah perbandingan jarak pada peta dengan jarak sebenarnya Ada 2 macam skala, yaitu:
1. Skala angka
Contoh skala peta 1 : 200.000 , artinya 1 cm jarak pada peta sama dengan 200.000 cm jarak sebenarnya. (atau 1 cm pada peta sama dengan 2 km jarak sebenarnya, karena 1 km = 100.000 cm)
2. Skala garis
Skala garis ditunjukkan dengan ruas-ruas garis dengan panjang tertentu.
  • penunjuk arah (mata angin), menunjukkan arah suatu tempat. Arah utara selalu diletakkan pada bagian atas peta.
  • garis astronomis.
Derajat astronomis pada peta adalah :
Garis Lintang yang mendatar yang melintang dari kiri ke kanan.
Garis Bujur yang tegak dan membujur dari atas ke bawah.
Petunjuk garis astronomis:
1.     Garis astronomis berguna dalam ilmu pengetahuan.
2.     Garis lintang untuk perhitungan musim dan iklim.
3.     Garis bujur untuk perhitungan waktu.
4.     Garis Lintang 0° disebut Garis Katulistiwa.
Jika kamu perhatikan, terdapat beberapa warna yang ada di dalam peta. Warna-warna tersebut pun memiliki makna, yaitu:
  • Warna hijau menunjukkan dataran rendah.
  • Warna kuning menunjukkan dataran tinggi.
  • Warna cokelat menunjukkan daerah pegunungan.
  • Warna putih menunjukkan puncak pegunungan yang tertutup salju.
  • Warna biru menunjukkan daerah perairan (laut, sungai, danau).

Materi IPS SD kelas 5 Semester 1

1 komentar
Standar Kompetensi:
Menghargai berbagai peninggalan dan tokoh sejarah yang berskala nasional pada masa Hindu-Budha dan Islam, keragaman kenampakan alam dan suku bangsa serta kegiatan ekonomi di indonesia.
Kompetensi dasar:
Mengenal jenis-jenis usaha dan kegiatan ekonomi di Indonesia
Indikator:
  1. Menyebutkan jenis usaha perekonomian   dalam masyarakat.
  2. Memberikan contoh usaha yang dikelola sendiri dan kelompok.
  3. Memberikan contoh kegiatan produksi, distribusi dan konsumsi.
  4. Membuat laporan hasil kunjungan ke  salah satu produsen.


Jenis-Jenis Usaha dan Kegiatan Ekonomi di Indonesia
Secara umum, usaha perekonomian dalam masyarakat Indonesia terdiri atas 3 jenis usaha, yaitu jasa, dagang, dan produksi.
Pengelolaan usaha di masyarakat terdiri atas 2 bentuk, yaitu
usaha yang dikelola sendiri (perseorangan) dan usaha yang dikelola secara kelompok (perhimpunan atau persekutuan).
Koperasi merupakan badan usaha perhimpunan yang melakukan kegiatan berdasarkan asas kekeluargaan.
Modal koperasi dari anggota berupa:
a. simpanan pokok,
b. simpanan wajib,
c. simpanan sukarela.
Jenis koperasi dilihat dari kegiatan usaha:
a. koperasi tunggal,
b. koperasi serba usaha.
Badan usaha selain koperasi adalah:
a. firma, yaitu perusahaan perhimpunan dua orang atau
lebih;
b. CV, yaitu perhimpunan dari beberapa orang yang
dibedakan menjadi persero komplementer dan persero
komanditer;
c. PT, yaitu badan usaha perseroan yang memperoleh
modalnya dengan cara menerbitkan saham-saham;
d. yayasan, yaitu badan usaha perhimpunan yang tidak
bertujuan mendapatkan keuntungan;
e. perusahaan umum, yaitu badan usaha milik pemerintah
yang bergerak di bidang-bidang yang berkaitan dengan
kepentingan umum;
f. perusahaan persero, yaitu perseroan terbatas yang
sebagian maupun seluruh modalnya dimiliki pemerintah.
Produksi adalah kegiatan yang bertujuan menghasilkan barang
atau jasa.
Pihak yang melakukan kegiatan produksi disebut produsen.
Distribusi adalah kegiatan yang bertujuan menyalurkan barang dari produsen kepada konsumen.
Pihak yang melakukan kegiatan distribusi disebut distributor.
Konsumsi adalah kegiatan yang bertujuan untuk mengurangi
atau menghabiskan fungsi ekonomi suatu barang.
Orang yang melakukan kegiatan konsumsi disebut konsumen.

Hilangnya Jejak Amita - Part 2 END

1 komentar

Hilangnya Jejak Amita


                                                                                
picture source: districtdiva.com
Hilangnya Jejak Amita
Kaki-kaki yang lincah berderap cepat layaknya sepatu kuda. Tak peduli panas dan lelah yang menemani, ataupun keramaian orang, kaki-kaki lincah terus berderap demi tujuan yang sebenarnya sudah tidak dapat dipandang mata lagi. Adiknya, ya adik tercinta. Walaupun gadis itu harus rela meninggalkan tugasnya hari ini.


“Huh, di mana sih dia?”, batin Amira.
Sepertinya sudah tidak ada orang yang dapat ditanya lagi. Rasa was-was menghantui pikiran Amira. Takut, jangan sampai ia sendiri terjebak dalam jebakan para penjahat. Amira, yang masih belum cukup dewasa untuk pergi sendiri, bingung harus berbuat apa. Yang ia bisa hanya, berdoa dalam hatinya, semoga semuanya akan baik-baik saja.
***
Tuhan tidak pernah melupakan umat-Nya. Dia selalu mengirim siapapun, bahkan yang tidak kita duga untuk menolong kita. Dan memang benar, keajaiban terjadi pada gadis yang terus memohon padaNya ini.
Seorang pria berjalan ke arah gadis itu. Pria itu bertanya kepada Amira,”Dek, kamu kenapa sedih? Ceritakan masalahmu, mari Bapak bantu.” Seketika itu mata Amira terbuka melihat pakaian yang dikenakan pria itu. Tak diragukan lagi, ia adalah seorang aparat kepolisian.
“Tadi saya berangkat sekolah, saya jalan sama temen. Saya lagi ngobrol-ngobrol sama temen, adek jalan di belakang saya. Saya nggak sadar dia udah jauh banget, Pak. Kirain saya adek udah di depan, nyampe sekolah, ternyata dia malah…”
Amira terisak. Air matanya menetes. Ia sudah tak mampu menyelesaikan ceritanya.
“Ilang ya dek?” tanya polisi itu.
Amira terus menangis, membayangkan apa yang terjadi pada adik tercintanya.
Polisi itu mengerti. Kemudian polisi itu berkata dengan lembut, “ Iya, iya. Nanti kita cari ya Dek. Tenang, Dek. Ayo ikut Bapak ke kantor Bapak.”
Gadis itu mengangguk pelan.
Kemudian bergegaslah mereka menuju kantor polisi.
***
Bangunan itu kecil, sederhana, terlihat menegangkan.
Kemudian polisi itu segera duduk di kursinya, di samping Amira.
“Dek, kamu sekolah di mana?” tanya polisi itu.
“SD Negeri 1.”
“O iya, jadi kamu sudah jalan jauh, kemudian saat kamu menengok ke belakang, adikmu sudah tidak ada?” tanya polisi itu lagi.
“Iya.” jawab Amira lemah.
“Oke, sekarang Bapak telepon sekolah kamu dulu, untuk memastikan apakah adikmu benar-benar hilang. Nanti Bapak kabari kamu. Kamu disini dulu ya,” kata polisi itu.
***
“Dek, adikmu tidak ada di sekolah. Kamu tidak usah khawatir, biar Bapak yang selesaikan semua ini. Boleh saya bertanya beberapa hal?” tanya polisi dengan tegas.
“Iya pak.”
Polisi itu menanyakan beberapa hal kepada anak itu, dengan detil. Anak-anak memang selalu polos dan jujur untuk menjawab semua pertanyaan, itulah yang menimbulkan kepercayaan  polisi terhadap tiap kata yang diucapkan anak itu.
***
“Oke, begini. Bapak tahu, setiap hari kasus penculikan di Bogor ini meningkat. Tetapi, tenang saja Dek, Bapak tahu lokasi sarang penculikan di sini. Biasanya, polisi-polisi lain tidak tahu di mana tempatnya. Tetapi Bapak tinggal di dekat sana, sehingga Bapak tahu. Di belakang Terminal Baranangsiang, itu ada rumah yang isinya para penculik. Anak-anak di sana dipaksa bekerja jadi pengemis, pengamen, atau kadang ada yang dibawa jadi pekerja seks. Adikmu belum terlalu lama di sana. Kamu tahu, mengapa adikmu mau dibawa ke sana? Mereka yang dibawa ke sana selalu dihipnotis. Sehingga mereka ikut begitu saja bersama penculik itu. Ayo kita ke sana, kamu nanti tunggu di rumah saya saja ya.” kata polisi itu, sambil memegang bahu anak itu, dan mengajaknya.
“Nggak papa ya Pak, saya menunggu di rumah Bapak?” tanya gadis ini.
“Iya, supaya kamu aman. Nanti saya bilang ke anak saya, kamu nanti main sama dia sebentar saja, kebetulan dia juga sebaya kok. Lagi libur. Oke?”
“Oke Pak,” kata Amira mantap.
Dengan mobil polisi, Amira dan polisi itu pergi ke sarang penculik. Polisi itu pulang ke rumahnya, mengantar Amira, menitipkannya sebentar, dan kemudian polisi ini datang sebagai seorang tetangga, yang dikenal orang sebagai Pak Rahman.
***
Tok tok tok…
“Ya? Masuk,” suara seorang pria terdengar dari luar, dan pria itu membukakan pintu.
“Oh, Pak Rahman. Mau antar undangan?” tanya pria itu.
“Iya. Boleh saya masuk sebentar?” tanya Pak Rahman.
“Boleh, sebentar ya,” kata pria itu.
Pak Rahman -alias polisi ini- menunggu waktu yang baik untuk beraksi.
Kemudian pria -yang adalah penculik- dan istrinya duduk di ruang tamu, dan berbincang-bincang dengan Pak Rahman.
Setelah beberapa lama…
“Angkat tangan!”
Seisi ruangan kaget mendengar suara yang menggelegar itu, memecah ketenangan yang ada.
“Mau apa Anda dengan kami? Kami tidak salah apa-apa.”
Teman-teman Pak Rahman langsung bergegas datang ke lokasi, sesuai instruksi Pak Rahman di awal. Mereka menghadapi dua penculik ini, dan Pak Rahman segera pergi ke ruang bawah tanah. Untunglah kunci rumah Pak Rahman setipe dengan kunci ruang bawah tanah ini, sehingga kunci ruang itu dapat dibuka. Inilah keunggulan dari Pak Rahman, polisi yang pintar, tanggap, dan sangat tegas, suap apapun tidak mempan untuk melawannya. Polisi ini juga sangat pemurah dan bijaksana. Pantaslah ia diangkat menjadi Kapolres Bogor.
Ia pun membuka kunci ruang itu, dan ia melihat banyak sekali anak-anak yang berada di situ. Setelah dua penculik telah dibawa ke kantor polisi untuk diperiksa, anak-anak itu berlari mengikuti Pak Rahman ke depan rumahnya. Amira, yang kemudian keluar kaget melihat adiknya yang sepertinya sudah babak belur dipukuli. Ia pun memeluk adiknya dengan penuh cinta.
Lalu Amira berjalan ke arah Pak Rahman.
“Terima kasih, Bapak sudah menyelamatkan banyak anak di sini, termasuk adik saya,” kata Amira dengan tulus.
“Iya, sama-sama Dek. Mau Bapak antar pulang?” tanya Pak Rahman.
“Boleh, boleh Pak. Terima kasih ya Pak,” kata Amira lagi.
Polisi yang bijaksana itu kemudian menelpon kantor polisi lagi dan menyuruh pihak polisi lain mengirim truk ke sana.
Beberapa saat kemudian, truk itu datang, dan anak-anak itu dibawa ke kantor polisi untuk dikembalikan kepada orang tua mereka.
Amira dan Amita, sore itu pun pulang dengan selamat menuju rumah.
Begitu ibu mereka melihat ada polisi di tengah mereka, ibu mereka langsung berbincang-bincang dan berterima kasih kepada polisi itu.
“Nak, kalian saling menjaga ya lain kali. Dan ingat, Tuhan selalu menjaga kita dalam keadaan apapun,” kata ibu dengan bijak. “Nah, siapa yang mau puding? Kalian pasti lapar. Ayo masuk,” ajak ibu.
“Aku, aku,” kata keduanya serempak.
Begitulah, keajaiban selalu terjadi selagi kita berusaha dan berdoa, dan pertolongan Tuhan pasti selalu tepat pada waktunya.
THE END

Hilangnya Jejak Amita - Part 1

1 komentar

Hilangnya Jejak Anita

picture source: districtdiva.com
Hilangnya Jejak Anita

Pagi yang cerah, mentari mulai memancarkan sinarnya. Sinar itulah yang perlahan membangunkan penghuni bumi ini dengan terang dan kehangatannya, tanda cinta Sang Pencipta kepada seluruh ciptaanNya.


Pagi itu, Amira dan adiknya, Amita sedang bersiap-siap menuju ke sekolah.
“Mir, hati-hati ya Nak, jaga adikmu baik-baik,” kata Ibu dengan perasaan kasih sayang.
“I..iya Bu. Aku akan menjaganya,” kata Amira dengan yakin.
Setelah berpamitan, Amira dan Amita segera berangkat sekolah.
***
Amira dan Amita berbeda 3 tahun. Amira yang kini menginjak bangku kelas 5 Sekolah Dasar, sedangkan adiknya baru menginjak kelas 2 Sekolah Dasar. Mereka satu sekolah, bersekolah di SD Negeri 1 Bogor.
Amira, yang saking asyiknya berjalan bersama teman-temannya, yang biasanya hanya berjalan ke sekolah bersama Amita, melangkah dengan ceria. Ceria dan riang.
“Eh, hari ini nggak ada PR kan?” tanya Risa, teman Amira yang berjalan disampingnya itu.
“Nggak kok. Tapi kan hari ini kita ulangan IPS,” jawab Amira.
Terus, berjalan. Dengan santai mereka terus berjalan.
Bel masuk sekolah masih lama, 2 jam lagi. Kebetulan mereka masuk siang. Melihat jalanan yang ramai, kendaraan berlalu lalang ke sana dan kemari. Para pejalan kaki dengan santainya berjalan seperti mereka. Begitupula para pedagang kaki lima, yang menjajakan dagangan mereka dengan semangat. Inilah suasana kota, yang sangat ramai dan menyenangkan. Tapi di balik itu ada hal yang mencengangkan dan tak bisa kita duga…
***
Sementara itu, Amita yang asyik berjalan sendiri, mengikuti kakaknya, tiba-tiba sadar kalau ia sudah sangat jauh dari kakaknya. Inilah satu kelalaian Amira yang melanggar janjinya dengan ibunya.
Tiba-tiba Amita ditarik oleh seseorang, dan ia sama sekali tidak mengetahui siapa yang menariknya.
Dan Amita pun mendengar suara ini, “ayo Bapak antar ke sekolah.”
Secara tidak sadar Amita pun menuruti pria itu dan naik ke mobil.
Amita pun dibawa pergi jauh dari situ.
Sementara itu…
“O iya Mir, Amita mana?” tanya Risa lagi.
“Amita? Eh mana ya dia? Dia di belakangku kok,” jawab Amira lagi.
“Mana? Ga ada tuh,” kata Risa.
“Hah? Iya loh, nggak ada! Duh, gimana nih?’’ Amira mendesah.
Amira pun lari mencari adiknya.
“Amitaaaa!.....”
To Be Continued

Candi Prambanan

1 komentar
Legenda Candi prambanan

 Ribuan tahun yang lalu, terjadilah peperangan yang merebutkan kerajaan pengging yang di pimpin oleh Raja Prabu Damar Moyo dengan kerajaan keraton Baka yang di perintah oleh seorang Raja yang jahat, sadis, bengis dan suka meringis  yaitu Prabu Baka. Kedua kerajaan Hindu itu bertempur hingga rakyat kerajaan pengging menderita . Hingga Prabu Damar Maya mengutus putra Mahkotanya, Raden Bandung Bondowoso untuk menyerang kerajaan Prabu Baka. Setelah melalui pertempuran yang sangat sengit sampai beberapa hari akhirnya sang Prabu Baka dapat dikalah oleh kesaktian Raden Bandung Bondowoso.

Setelah Kerajaan Baka ditaklukan Raden Bandung Bondowoso segera menguasai Kerajaan Keraton Baka. Putri Prabu Baka yang bernama Roro Jonggrang merasa sedih atas kematian ayahnya dan mencari cara untuk mengalahkan Raden Bandung Bondiwoso. Hingga pada suatu saat Raden bandung Bondowoso bertemu dengan Roro Jonggrang. Melihat kecantikan Sang Putri yang mempesona. " Weleh - weleh iki si Roro Jonggrang jebule ko ayune tenan koyo bidadari bojone joko tarup, kinyis - kinyis kimplah - kimplah baru pertama kali ini aku melihat gadis secantik ini soalnya di pengging aku tiap hari cuma lihat mbok emban " kata hati Raden Bandung Bondowoso ia pun langsung jatuh hati kepada Loro Jonggrang dan berniat memperistrinya.

Seruling Ajaib

0 komentar
Matahari bersinar dengan teriknya. Dimas, Bagas, Satria, dan Ludvi berjalan pulang sekolah menuju rumah Ludvi. Mereka akan mengerjakan tugas kelompok. Saking panasnya, Bagas mengeluh,
“Mataharinya panas banget. Dimas, jajanin es dong.”
“Iya nih. Traktirin, ya… Please…” Satria memasang muka memelas.
“Ah, teman-teman, bentar lagi juga nyampe rumahku. Ntar begitu nyampe aku bikinin es teh, apa es jeruk, es buah, es sandal, terserah deh!” kata Ludvi sambil mengelap keringatnya.
Nampak sebuah mobil, ternyata mobil Doni.
“Hai kawan-kawan!” sapa Doni membuka jendela mobil. “Cepetin jalannya, ya. Dadahh…” seru Doni.
Dimas hanya sebal. “Huh, makanya ajak kami juga dong!”
Sahabat-sahabatnya hanya ikut bersungut-sungut.

Tibalah mereka di rumah Ludvi. Benar, Dimas, Bagas, dan Satria disuguhi minuman es.
“Eh, mana es sandalnya?” canda Dimas
“Ih… Dimas, kamu mau? Sana ambil sandalnya Ludvi. Sana…” sahut Satria bercanda. Mereka tergelak.